Siluet Mimpi

Siluet Mimpi

Semalam aku terjaga lagi, saat ku lirik jarum jam berada tepat di angka satu.

Ketika ku buka mata, samar-samar ku lihat siluet tegap sosok yang sangat ku kenal. Ku picingkan mata.. berharap itu bukan hanya ilusi.

Oh tidak! Pandanganku mengabur, ku coba menggapainya namun tak sampai, ku coba menggenggamnya namun hanya asa yang ku dapat.

Ku sibak selimut tebalku, bergerak kesana kemari dengan dada bergemuruh menahan tangis.

Ku rapalkan do’a itu berulang-ulang “ku mohon, ku mohon”

Lalu dentang jam berbunyi “deng,deng,deng”, menyeretku ke dalam kenyataan dengan paksa, menyadarkanku bahwa kau tak ada disini.

Semua hanya mimpi!
Ternyata aku tak pernah terbangun dan tak pernah melihat siluet itu.
Memang, rindu itu terlalu jahat. Ia bahkan hampir membunuhku dengan semua kenangan yang terlampau manis.

Baca juga

rindu yang bertuan